mercredi 29 avril 2009

USAHA INVESTASI PERTANIAN

PROPOSAL
USAHA BUDIDAYA UBI JALAR ( IPOMOEA BATATAS )
Program Pemberdayaan Petani Enterpreneur (PINTER) dan Santri Enterpreneur (SE)
di Kabupaten Kuningan Jawa Barat

A.Pendahuluan

Wilayah Kabupaten Kuningan tidak saja dikenal dengan keindahan alamnya saja sebagai objek wisata. Sektor ekonomi pun memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi unggalan daerah. Salah satunya, ubi jalar (boled, bahasa Kuningan-red) yang kini pamornya tengah naik daun. Begitu pun pemerintah kabupaten (Pemkab) Kuningan jatuh hati untuk dijadikan potensi unggulan.

Kebijakan Pemkab Kuningan pun menjadikan boled sebagai prioritas utama dalam meningkatkan indek pembangunan manusia (IPM) sektor daya beli. Melalui program pendanaan kompetisi akselerasi (PPK-IPM) Tahun 2008. Hasilnya, mampu meningkatkan pendapatan masyarakat petani, sehingga daya beli masyarakat pun turut terdongkrak.
Pembangunan ketahanan pangan (food security) di Indonesia telah ditegaskan dalam undang-undang nomor 7 tahun 1996 tentang pangan. Ketahanan pangan ini dirumuskan sebagai usaha mewujudkan ketersediaan pangan bagi seluruh rumah tangga, dalam jumlah yang cukup, mutu dan gizi yang layak, aman dikonsumsi, merata, serta terjangkau oleh setiap individu. Mengacu pada definisi tersebut, karena saat ini masih banyak rumah tangga yang belum mampu mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup, terutama dalam hal mutu dan tingkat gizinya, maka cukup jelas bahwa ketahanan pangan belum tercapai.
Sebenarnya begitu banyak jenis umbi-umbian lainnya selain gandum yang bisa tumbuh dengan baik di Indonesia dan bisa menjadi alternatif menuju ketahanan pangan. Ubi jalar merupakan salah satu dari 20 jenis pangan yang berfungsi sebagai sumber karbohidrat. Ubi jalar bisa menjadi salah satu alternatif untuk mendampingi beras menuju ketahanan pangan.

Mengapa Harus Ubi Jalar
Pilihan untuk mensosialisasikan ubi jalar, bukan pilihan tanpa alasan. Selain (1) sesuai dengan agroklimat sebagian besar wilayah Indonesia, ubi jalar juga (2) mempunyai produktivitas yang tinggi, sehingga menguntungkan untuk diusahakan. Alasan lainnya adalah (3) mengandung zat gizi yang berpengaruh positif pada kesehatan (prebiotik, serat makanan dan antioksidan), serta (4) potensi penggunaannya cukup luas dan cocok untuk program diversifikasi pangan.
Produktivitas ubi jalar cukup tinggi dibandingkan dengan beras maupun ubi kayu. Ubi jalar dengan masa panen 4 bulan dapat berproduksi lebih dari 30 ton/Ha, tergantung dari bibit, sifat tanah dan pemeliharaannya. Walaupun saat ini rata-rata produktivitas ubi jalar nasional baru mencapai 12 ton/Ha. Tetapi masih lebih besar, jika kita bandingkan dengan produktivitas gabah (+/-4.5 ton/Ha) atau ubi kayu (+/-8 ton/Ha), padahal masa panen lebih lama dari masa panen ubi jalar.

B.Nama Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha ini adalah Program Petani Enterpreneur (PINTER) sebagai acuan bagi para petani produktif yang mampu bersinergi dengan pihak-pihak tertentu, dalam pada itu senantiasa dapat memberikan peluang usaha yang lebih dinamis dan inovatif.

C.Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan diadakan program PINTER adalah sebagai berikut :
1.Memberikan peluang usaha kepada para petani di bidang penanaman Ubi Jalar yang lebih produktif.
2.Meningkatkan pendapatan Pondok Pesantren At-Thahiriyah guna pengembangan sistem dan pembangunan fisik bangunan.
3.Meningkatkan kapasitas volume permintaan pasar ubi jalar dengan kualitas terbaik untuk domestik dan ekspor.
4.Memberikan pengertian bahwa Ubi Jalar merupakan salah satu bahan makanan pokok yang sangat dibutuhkan.
5.Bekerja sama dengan pihak Pemerintah Daerah mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Propinsi maupun Pemerintah Pusat guna membantu program pemberdayaan di bidang pertanian.
6.Menjadi mitra para Pengusaha Ubi Jalar dan beberapa Perusahaan Ubi Jalar yang telah awal berdiri guna meningkatkan produktifitas volume bahan baku.
7.Memberikan peluang usaha dan lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar dalam mewujudkan masyarakat mandiri.
D.Penyelenggara dan Mitra

Program PINTER diselenggarakan oleh Bisshobry Corporation (Bi-Corp) bekerja sama dengan Koperasi Pondok Pesantren At-Thahiriyah Darmaloka Darma Kuningan melibatkan Pemerintah, Masyarakat, Perusahaan, Lembaga Pemberdayaan dan Pihak-pihak tertentu yang konsen di bidang pertanian, diantaranya adalah :
1.PT. Galih Estetika Kuningan (Pihak Pembeli Hasil Panen Ubi)
2.Santri Enterpreneur At-Thahiriyah Darmaloka Darma Kuningan (Manajemen dan Operasional)
3.Kelompok Tani/POKTAN dan Pemerintahan Desa Darma, Desa Sukarasa, dan Desa Nusaherang (Mitra Tani dan Lokasi)
4.UPTD Pertanian Tingkat Kecamatan dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Intensifikasi Budidaya Ubi Jalar Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan. (Perangkat Kebutuhan Administrasi)
5.Korp Pemuda Dispora Kabupaten Kuningan. (Mitra Lapangan)

E.Lokasi Usaha dan Kantor Penyelenggara

Konsentrasi lokasi usaha dipusatkan di Kecamatan Darma, Kecamatan Nusaherang dan Kecamatan Garawangi. Operasional kantor bertempat di :
Bisshobry Corporation : Komplek PERISAI (Perguruan Islam Bani Thohiri) Pondok Pesantren At-Thahiriyah, Darmaloka Darma 45562 No. 56 Kec. Darma Kab. Kuningan Jawa Barat, Tel. (62-232) 8880056, Hp. 085216309384
uungshobari@gmail.com, abu.nadhmee@yahoo.fr, cepyuyung@yahoo.com http://www.bisshobrycorp.com
Rekening I : Bank Muamalat Indonesia (BMI-Shar`e) Pusat a.n. Uung M. Muhibuddin A/C 900 155229 77
Rekening II : Bank Central Asia (BCA) KCP Kuningan a.n. Neneh Husniati A/C 299 03476 14

F.Waktu Pelaksanaan

1.Program PINTER untuk pertama kalinya akan melakukan pemberdayaan selama 2 (dua) tahun, yaitu dengan gambaran 4 kali panen di setiap Desa yang dipilih untuk pengembangan ubi jalar, dimana saat ini baru dipokuskan di Cilimus, Jalaksana, Pancalang, Cipicung, Mandirancan, Ciganda Mekar, Keramatmulya dan Japara.
2.Pengembangannya akan menjadi mitra tetap PT. Galih Estetika selama kontrak sebagaimana yang telah ditetapkan, dan atau akan diteruskan oleh masyarakat sebagai lahan pengembangan palawija di daerah masing-masing.

G.Tatanan Teknis Budidaya

Adapun teknik budidaya ubi jalar secara sederhana di bawah ini memberikan gambaran kepada kita bahwa asumsi masyarakat keengganan dalam menanam ubi jalar akan terbantahkan, yaitu dengan bukti uji tanam di Kabupaten menjadi rujukan kualitas terbaik Nasional untuk pasar domestik dan Iuar negeri.
Berikut adalah rujukan dan standar budidaya yang telah berhasil dikembangkan oleh PT. Galih Estetika :

A.SYARAT TUMBUH UBI JALAR

1.Tanah gembur dan bukan tanah liat
2.Ketinggian tempat antara 300-1000m dpl (di atas permukaan air laut) : a. <300m dpl ditunjang suhu yang tinggi (mengakibatkan tanaman rentan terhadap serangan hama, terutama hama lanas (cyllas cp) dan penggerek batang, b. >1000m dpl ditunjang suhu yang rendah, kecenderungan pertumbuhan ubi rambat, ubi cenderung kecil dan usia panen ubi panjang.
3.Suhu antara 21ºC dan 27ºC. <21ºC pertumbuhan tanaman cenderung lambat dan >27ºC kondisi yang cocok untuk berkembang biaknya hama.
4.pH tanah antara 5,5 sampai 7,5. <5,5 tanah terlalu masam sehingga penyerapan makanan (unsur hara) oleh tanaman tidak maksimal dan >7,5 tanah kondusif terhadap zat-zat yang merugikan tanaman, tapi di Indonesia kasus tanah basa jarang terjadi. Untuk menetralkan tanah (pH=7,0) adalah sebagai berikut :

PH KAPUR KARBONAT/ha Pola ini diperkirakan secukupnya PH KAPUR KARBONAT/ha
4,0 1690 5,5 750
4,5 1500 6,0 380
5,0 1130 6,5 Sedikit saja


B.TATA LAKSANA PENANAMAN

1.Pengolahan Tanah; pencangkulan/pembajakan tanah dilakukan sedalam ± 20 cm dan dibiarkan selama 7 hari
2.Pembuatan Guludan dan Ukurannya; bisa menggunkan jerami matang yang disimpan di dasar guludan, penggunaan pupuk kandang / kompos disebar dibumbun tanah menjadi rata. Ukuran guludan: panjang 1-2 m, tinggi 30-40 cm, lebar bawah 60-70 cm dan jarak antar guludan 90-100 cm.
3.Ukuran Stek Bibit; Stek berasal dari pembibitan/F1, F2 dan F3, panjang stek 20-25 cm dengan jumlah ruas ±5-7 ruas, stek sehat dan mengambil potongan stek potongan kesatu (pucuk).
4.Penanam Stek / Bibit; masukan pangkal stek dengan posisi berdiri dengan dua mata tunas masuk ke dalam tanah.
5.Penjugaran (Menurunkan tanah guludan); setalah umur 21 hst (hari setalah tanam), tanah dijugar dan dijemur/kering anginkan selama 7-10 hari, yaitu dengan tujuan menggemurkan tanah, sarana untuk pemberian pupuk, memberikan rangsangan sinar matahari dan melakukan penyiangan.
6.Pemupukan; a. Melalui Perakaran : - pemupukan dasar, yaitu dilakukan waktu tanam dengan komposisi Urea:14Kg/Ha, Sp-36:18 Kg/Ha, KCI:10 Kg/Ha. – pemupukan susulan, yaitu dilalukan setelah 7-15 hari setelah penjugaran dengan cara menabur di sebelah kiri dan kanan. Adapun dosisnya adalah sebagai berikut :

MUSIM HUJAN (per-Ha) ATAU MUSIM KEMARAU (per-Ha) ATAU
Urea Sp-36 KCI NPK : 300 Kg
KCI : 100 Kg Urea Sp-36 KCI NPK : 300 Kg
KCI : 100 Kg
55 Kg 100 Kg 150-250 Kg 80 Kg 100 Kg 150 Kg


b. Pemupukan Melalui Daun : Harapan dapat menyediakan unsur hara yang terserap secara maksimal oleh tanaman, juga dalam pupun daun terdapat beberapa unsur mikro disamping unsur makro yang sangat dibutuhkan tanaman.
7. Penutupan Tanah (Pembubunan); dilakukan setelah pupuk ditebarkan, juga sekaligus membersihkan gulma dan diusahakan dilakukan penyiraman agar tanah tidak kering termasuk penyerapan pupuk dapat optimal.
8.Penyiangan dan Pengebatan; Penyiangan dilakukan untuk mencegah persaingan antara unsur hara dan gulma, pengebatan dilakukan untuk memutus akar-akar pengganggu dan tidak melakukan pembalikan batang karena akan merusak, akan tetapi hanya mengangkat batang saja sampi akar pengganggu putus dan kembalikan sejajar dengan guludan. Untuk musim hujan dilakukan ± 3 – 4 kali sedangkan di musim kemarau dilakukan ± 2 -3 kali saja.
9. Pengairan / Penyiraman; a. Usia 15 hari pertama usahakan kondisi terus lembab, b. Usia 1-3 bulan penyiraman dilakukan setiap 15 hari sekali, c. Usia diatas 3 bulan penyiraman dilakukan setiap 20 hari sekali.
Catatan : - Apabila hujan terjadi pada siang/terik matahari (terutama pada usia diatas 2 buan) segera melakukan penyiraman 2/3 tinggi guludan agar kondisi tanah kembali stabil, ini beguna untuk menghilangkan efek hangat ditengah guludan (cocok untuk pertumbuhan hama lanas) akibatr adanya tekanan air dari atas (hujan) sedangkan tekanan dari bawah menguap panas.
-setelah melakukan pemupukan (usia tanaman 1,5 bulan) janganlah melakukan penyiraman dengan cara disiram, usahakan penyiraman dengan perendaman, juga jangan sekali-kali melakukan penyiraman disaat udara masih hangat (lakukan penyiraman menjelang malam & pagi jangan lewat dari pkl.09.00 WIB.)
10.Pengendalian hama dan penyakit
•Hama yang sering menyerang adalah hama boleng dan penggerek batang.
•terpadu : penggunaan stek dari tanaman induk yang sehat, perlakuan pencelupan stek ke larutan insektisida karbofuran dengan dosis sesuai anjuran selama 10 menit, pengairan yang cukup dan teratur, pembumbunan, penangkapan serangga dewasa jantan dengan seks feromon, panen tepat waktu, perotasian tanaman, dan terus mengusahakan agar kondisi tanaman sehat.
•Lakukan penyemprotan dengan pestisida yang ramah lingkungan serta sesuai dosis yang dianjurkan, apabila terdapat serangan hama atau penyakit. “utamakan dulu pestisida nabati”.

C.PEMANENAN

Pemanenan dilakukan pada usia tanaman yang maksimal agar hasil yang didapat bisa memuaskan, karena pada masa-masa usia pematangan terdapat penambahan bobot yagn optimal.
Usia panen ubi yang standar adalah 4,5 – 6,0 bulan.


H.Analisa Keuangan Usaha

Perkiraan analisis budidaya ubi jalar dengan luas lahan 1 hektar per-2 tahun (4 kali panen) adalah sebagai berikut :

A. Biaya Investasi dan Operasional Usaha

NO URAIAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH
Biaya Investasi
1 Biaya pra-investasi
2 Sewa Lahan 1 Ha 2 Tahun 2.000.000 4.000.000
3 Sewa Motor Operasional 12 Kali Kontrol 1 Unit 100.000 1.200.000
4 Sewa Mobil Truk 4 Kali Panen 3 Unit 1.000.000 12.000.000
5 Pembelian Peralatan 1 Paket 2.500.000 2.500.000
6 Biaya Pembuatan & Pemeliharaan Gudang 15 m² 100.000 1.500.000
7 Biaya Pembuatan Kantor Perusahaan 35 m² 250.000 8.750.000
Jumlah 29.950.000

Biaya Operasional
1 Pembelian Bibit 4 Ton 400.000 1.600.000
2 Pupuk
a. Urea 800 Kg 1.500 1.200.000
b. Sp-36 200 Kg 2.000 400.000
c. KCI 400 Kg 1.850 740.000
3 Pestisida 6 Liter 50.000 300.000
4 Biaya Tenaga Kerja
a. Pengolahan tanah dan pengguludan400 HKP 25.000 2.500.000
b. Penyiapan bibit 16 HKP 25.000 100.000
8 HKW 15.000 120.000
c. Penanaman 40 HKP 25.000 250.000
40 HKW 15.000 600.000
d. Pembongkaran guludan dan penyiangan 80 HKP 25.000 500.000
e. Pupuk, balik batang dan pengguludan 40 HKP 25.000 1.000.000
f. Pengairan 8 HKP 25.000 200.000
g. Pengendalian hama penyakit 4 HKP 25.000 100.000
5 Biaya Staf Perusahaan 2 Orang 36 Bulan 250.000 9.000.000
6 Biaya Lain-lain 2 Tahun 2.500.000 5.000.000
Jumlah 23.610.000
Jumlah Biaya Investasi dan Operasional Diluar Penyusutan 53.560.000

7 Penyusutan 2 Tahun 24.220.000

Keterangan : HKP = Hari Kerja Pria dan HKW = Hari Kerja Wanita

Pemasukan
Penjualan Ubi Jalar 4 Kali Panen 25 Ton 1.000 100.000.000
Penjualan Daun dan Batang Ubi 4 Kali Panen 2 Ton 250 2.000.000
Jumlah Pemasukan/Penerimaan 102.000.000

B.Analisa Rugi/laba
Laba = Penerimaan – Pengeluaran+Penyusutan
= Rp. 102.000.000 - Rp. 77.780.000
= Rp. 24.220.000
C.R/C Ratio
Penerimaan / = Rp. 102.000.000
Pengeluaran Rp. 77.780.000

D.Jumlah BEP
Modal = Rp. 77.780.000
Jumlah Volume Ubi (Ton) Rp. 100.000

Catatan : Apabila Analisa usaha ini dihitung untuk satu kali panen selama 6 (enam) bulan, maka Rp. 53.560.000:4 = Rp. 13.390.000 (diluar biaya penyusutan) dan apabila nilai penyusutan terjadi sangat minum, maka laba yang diperoleh 2 kali lebih besar.


I.Gambaran Peluang Agribisnis

Selama ini masyarakat mengenal ubi jalar sebagai makanan pangan pengganti/tambahan dalam keadaan darurat atau untuk konsumsi masyarakat bawah. Akan tetapi saat ini potensi ubi jalar cukup baik yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri pakan dan industri lainnya. Hal ini terlihat dari meningkatnya permintaan Singapura, Belanda, Amerika Serikat, Jepang dan Malaysia akan ubi jalar sebagai bahan baku berbagai industri.
Di beberapa negara ubi jalar itu sudah merupakan produk komersial yang cukup diminati.. Negara-negara maju telah lama memanfaatkan ubi jalar sebagai produk olahan bernilai gizi tinggi dan secara ekonomis memiliki peluang pasar yang besar.
Pendirian industri yang menggunakan bahan baku dasar ubi jalar, akan menjadi peluang yang cukup baik bagi dunia usaha di Indonesia. Selain mendukung dan menyukseskan program diversifikasi pangan, juga mendatangkan keuntungan bagi pelakunya, serta membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitarnya.

J. Penutup
Demikian proposal usaha ini dibuat sebagai acuan dasar program PINTER, adapun hal-hal yang terkait dengan teknis di lapangan dan komponen infrastruktur lainnya menjadi ukuran Penyelenggara untuk lebih siap bekerja secara profesional dan proporsional. Berkenaan dengan kesinambungan program usaha ini sangat diupayakan kerja semua pihak, agar target dan maksud program PINTER dapat menguntungkan khalayak orang banyak.

Kuningan, 27 April 2009


Abu Nadhmee As-Shobary
Presdir Bi-Corp









lundi 27 avril 2009

Bi-Corp after our father passed away

BADAN USAHA BANI SHOBARY
(BISSHOBRY CORP)
Bi-Corp

A.AWAL LANGKAH
Lahir dari saling keterbukaan dan nuansa kekeluargaan juga ditopang dari sebuah dambaan setiap insane, bahwa komunitas kecil yang mempunyai banyak peran dalam melakukan ibadah verbal maupun vertikal adalah sebuah keluarga. Dengan demikian, citra dan langkah konkrit untuk memulai lebih baik harus dimulai dari diri sendiri dan meningkat terus ke kerabat yang paling dekat. Bisshobry Corp lahir atas ketulusan ikhlas keluarga besar Ahmad Ebor Shobary dimana kegigihan beliau mencetak keluarga yang sakinah mawaddah warahmah, akan tetapi dengan jiwa enterprenernya sikap dan kesigapan dalam mendidik para putra-putrinya harus tumbuh kepedulian terhadap orang lain, disamping mampu menghidupi masing-masing individu maupun keluarganya.

Terobosan yang paling penting adalah bagaimana menciptakan tali silaturahim diantara sekian banyak anggota keluarga, baik yang sudah berkeluarga maupun yang belum. Oleh karenanya upaya dan hal yang melatarbelakangi lahirnya korporasi ini tidak lain guna mencoba meningkatkan dunia usaha yang benar-benar halalan thoyyiban dan juga mampu berbagi rizki terhadap orang lain. Artinya, kekuatan internal akan sangat membantu terhadap kiprah kehidupan bermasyarakat serta ingin membuktikan bahwa dengan kerja sama dan sama-sama bekerja sesuatu akan diperoleh dengan sangat mudah dan kuat.

Sesuai dengan nama yang diambil, yaitu Bisshobry berarti berlaku dengan penuh kesabaran yang didorong dengan manajemen proporsional dan professional, maka dengan penuh harapan disamping tali kekeluargaan menguat akan lahir sifat-sifat yang tidak ketergantungan, mandiri dan mempunyai kapabilitas pada bidang pemberdayaan ekonomi.

B.MAKSUD DAN NIAT TULUS
Tak lebih dari sebuah niat ikhlas, bahwa Badan Usaha Bani Shobary atau yang dikenal Bisshobry Corp bermaskud:
•Memperkuat tali ukhuwah keluarga
•Berbagi dan saling tolong menolong, khususnya di tingkat internal keluarga maupun kepada masyarakat umumnya.
•Menumbuhkan jiwa kewirausahaan (enterpreneurship) yang arif, amanah dan jujur.
•Membentuk komunitas yang mengerti akan kedudukan harta dan kekayaan lainnya harus bersih dan selalu dizakati setelah mencapai nishab.
•Mau memulai dari hal-hal yang riil, kecil dan mempunyai maslahat
•Berupaya menselaraskan potensi ekonomi dengan misi dan nilai-nilai keislaman
•Menciptakan Badan Usaha yang professional dan proporsional (sesuai dengan kapasitas)
•Mendudukan Badan Usaha yang juga bisa membantu orang lain.

C.NAMA, SIFAT DAN KEDUDUKAN
Badan Usaha ini bernama “BANI SHOBARY CORP” disingkat BISSHOBRY CORP, bersifat independen, tidak di bawah naungan dan tekanan lembaga apapun. Berkedudukan di:
Jl. Wisata Kramat Darmaloka No. 56 Desa Darma 45562 Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan Jawa Barat
Telepon 0232-8880056, Email : banishobary@gmail.com

D.BENTUK DAN JENIS USAHA
Bisshobry Corp adalah suatu badan usaha bergroup yang terdiri atas keluarga besar Bani Shobari dengan bentuk korporasi (perusahaan), artinya akan mengacu pada perusahaan yang berbadan hukum dan dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitas program dan keuangannya secara transparan serta menjunjung keakuratan data administrasi sesuai syar’i.
Jenis Usaha yang dikembangkan adalah:
1. Bidang Usaha Produksi
• Busana Muslim dan Muslimah (BMM)
• Kreativitas Seni Kalighrafi (KREASI)
• Kemasan Makanan Ringan Lezat (MARLe)
• Kedai Makan Sehat Sederhana (MASSER)
2. Bidang Usaha Jasa
• Kursus Kaligrafi dan Tulisan Indah (KKTI)
• Paket Belajar Tilawatil Qur’an (PBTQ)
• Program Studi Manajemen Lembaga Pemberdayaan (SMLP)
• Rental Komputer dan Kedai Internet (RKKI)
• Kursus dan Jasa Terjemah Bahasa Asing (TBAI)
3. Bidang Usaha Investasi
• Pengolahan Lahan Produktif (PLP)
• Koperasi Baitul Mal Wa Tamwil (KBMT)
• Budidaya Ikan dan Lobster Air Tawar (BILAR)
• Pengembangan Ternak Hewan Qurban (PTHQ)

E.SASARAN, POLA DAN TARGET PENCAPAIAN
Sesuai dengan kategori usaha yang ada, maka objek sasaran yang paling sederhana dimulai dari kalangan keluarga, kerabat dekat, tetangga, mitra kerja, lembaga/perusahaan, serta masyarakat umum.
Target pencapaian usaha diupayakan berjalan mengikuti pola ekonomi dan sesuai dengan target pasar, baik usaha retail, swalayan, supplier, atau bentuk dan jenis usaha lain yang benar-benar bisa seimbang dalam tingkat prinsip ekonomi maupun kekuatan syariah. Oleh karena itu secara waktu pencapaian terbagi atas ketentuan berikut:
1.Pola dan waktu pada Bidang Usaha Produksi, yaitu:
•Dapat bekerja sama dengan rumah produksi dalam waktu singkat, kurang lebih perempat puluh hari untuk laporan.
•Dilakukan sendiri dengan capital (modal) bersama per bulan
•Memberdayakan tenaga daerah untuk bekerja
2.Pola dan Waktu pada Bidang Usaha Jasa, yaitu:
•Menggunakan tenaga ahli sendiri dengan upaya pemberdayaan potensi masing-masing dengan waktu tanpa batas dalam menentukan program.
•Kerjasama dengan perusahaan/lembaga lain minimal pertiga bulan bisa beragam dan berkembang
3.Pola dan Waktu pada Bidang Usaha Investasi, yaitu:
•Usaha jangka panjang dan bergulir juga dapat difungsikan untuk mengolah dan mensirkulasikan keuangan secara merata untuk pengembangan masing-masing usaha.
•Bermitra dengan perusahaan yang telah maju dan membuka pasar baru dalam memasarkan hasil usaha dengan hitungan target waktu Roris per tahun.

F.MANAJEMEN DAN SISTEM KERJA
Bisshobry Corp Manajemen adalah sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris
• Ketua : Neneh Husniati Thohiry
• Wakil Ketua : Iis Nur`aisyah Shobary
2. Dewan Eksekutif
• Presiden Direktur : Abu Nadhmee As-Shobary
• Sekretaris Korporasi : Aang M. Jalaluddin Shobary
• Manajer Publikasi & Marketing : Iing M. Sholeh Dimyati Shobary
• Manajer Keuangan : Rini Nurbayani Haeny
• Manajer Usaha Produksi : Elin Nurfadhilah Shobary
• Manajer Usaha Jasa : Fitra Siti Nurmaya Sofa Ilyasy
• Manajer Usaha Investasi : Ery M. Zamachsyari Ambary
• Manajer CSR : Ahmad Rifa`i
• Manajer Personalia : Pipit Kayla Dimyaty

Sistem kerja di Bisshobry Corp menganut pola perencanaan dan analisis strategis, dimana yang dikedepankan adalah ukhuwah tanpa meninggalkan system profesionalisme kerja. Artinya aturan main yang dibentuk berdasarkan kekuatan dan percaturan bisnis yang sehat juga sesuai dengan pola permainan perusahaan yang mempunyai akuntabilitas publik. Tidak mesti berkantor dan menetap pada tingkat usaha tertentu, akan tetapi berupaya untuk mengejar bola dan berfungsi sebagai marketer, sehingga tidak terjadi saling membebani justru saling menopang satu sama lainnya.